Augmented Reality (AR) VS Virtual Reality (VR)

Spread the love

Hhisj.org – Teknologi terus berkembang seperti Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) yang hadir di tengah-tengah masyarakat modern. Keduanya merupakan inovasi teknologi yang mungkin tidak terbayangkan sebelumnya.

Apakah kamu tahu perbedaan Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR)? Perbedaan AR dan VR ini bukan hanya dari penggunaan gadget-nya saja lho. Untuk menambah pemahaman kamu dengan kedua teknologi tersebut, simak pembahasan AR dan VR di bawah ini, yuk!

Pengertian Virtual Reality

Kamu mungkin sudah sering mendengar istilah Virtual Reality (VR) yang hype ini. Virtual reality atau realitas virtual merupakan sebuah teknologi digital yang menghadirkan dunia maya ke dalam dunia nyata.

Dengan teknologi ini dapat membuat pengguna bisa berinteraksi dengan realita maya dari simulasi komputer. Simulasi tiga dimensi yang dapat kamu eksplorasi dengan pendengaran, penglihatan hingga sentuhan.

Jadi, kamu tidak hanya melihat di layar saja tetapi juga bisa merasakan seolah-olah sedang berinteraksi langsung dengan dunia maya tersebut. Kamu bahkan bisa menggunakan kelima panca indera di dunia simulasi ini layaknya di dunia nyata.

VR dapat dibagi menjadi 3 kategori berdasarkan pengalaman yang ditawarkan. Berikut pengelompokan untuk tipe-tipe VR dan penjelasannya.

VR Non-Imersif

Tipe yang satu ini merupakan VR yang paling sering digunakan. Contohnya adalah VR yang digunakan pada video game. Teknologi VR ini membuat pengguna masuk ke dalam dunia virtual.

Semua yang kamu lakukan akan menghasilkan respons yang sama pada video game. VR non-imersif menghasilkan dunia virtual yang dipengaruhi oleh hasil olah data komputer.

VR Semi-Imersif

Berikutnya ada tipe VR Semi-Imersif yang menggabungkan dunia nyata dengan dunia virtual secara parsial. Teknologi VR ini biasanya dijumpai pada simulasi-simulasi penerbangan untuk pemula.

VR Imersif

Pengembangan teknologi VR terus dilakukan untuk mewujudkan Virtual Reality yang benar-benar imersif. Tipe ini mampu memberikan pengalaman simulasi yang hampir realistis, mulai dari indera penglihatan, pendengaran, sentuhan, bahkan bisa sampai ke indera penciuman.

Contoh teknologi VR Imersif terdapat pada simulasi game balap. Kamu bisa merasakan seolah-olah sedang mengendarai mobil balap. Pengalaman menyetir, mengontrol laju mobil hingga merasakan kecepatan mobil yang terasa nyata.

Teknologi untuk Virtual Reality

Untuk menikmati pengalaman Virtual Reality (VR) dibutuhkan perangkat khusus VR, baik hardware maupun software. Untuk perangkat lunak VR sendiri saat ini sudah cukup banyak. Software untuk VR pertama kali diperkenalkan pada 1994 dengan Virtual Modelling Language (VRML).

Perangkat lunak ini dikembangkan untuk VR tanpa ketergantungan headset. Pada perkembangannya ditemukan VR berbasis headset yang lebih modern. Perangkat lunak untuk VR pun terus dikembangkan untuk menghasilkan pengalaman yang lebih spesifik.

Teknologi yang dipakai untuk VR kini semakin beragam. Ada sensor gerak yang berfungsi untuk mendeteksi gerakan kepala, badan, dan tangan. Ada juga layar kualitas tinggi dengan ukuran kecil tetapi lebih detail.

Pada tahun 2012 muncul Oculus Rift Kickstarter yang menjadi pionir headset VR buatan pengembang independen. Saat ini, kamu bisa menggunakan berbagai jenis headset modern khusus VR. Beberapa headset yang digunakan untuk perangkat VR antara lain Oculus Rift, Samsung Gear VR atau Google Cardboard.

Ada juga yang membutuhkan sarung tangan hingga treadmill VR untuk merasakan pengalaman yang lebih realistis. Selain itu, kamu juga membutuhkan smartphone untuk menikmati pengalaman Virtual Reality. Terutama untuk smartphone yang sudah dilengkapi dengan magnetic dan sensor gyroscope.

Pengertian Augmented Reality

Augmented Reality (AR) atau realitas berimbuh merupakan teknologi yang menggabungkan objek virtual ke dalam dunia nyata dan terjadi secara real time. Objek virtual yang ditambahkan bisa berupa 2 atau 3 dimensi. Penggabungan objek virtual dengan lingkup dunia nyata ini akan menghasilkan realitas baru.

Teknologi AR dikembangkan pada 1986 oleh Ivan Sutherland yang merupakan seorang peneliti asal Harvard. Saat ini, perkembangan AR di Indonesia sudah banyak dijumpai untuk kebutuhan-kebutuhan industri.

Augmented Reality (AR) dapat dikategorikan menjadi dua tipe yaitu Marker Based AR dan Markerless AR. Berikut penjelasan masing-masing AR berdasarkan metode yang digunakan.

Marker Based Augmented Reality

Marked Based AR menggunakan metode visual dalam mengaktifkan pengalaman interaktif. Kamu mungkin pernah menjumpai penggunaan Marked Based AR ini. Contohnya adalah kode QR yang biasa digunakan untuk pembayaran digital dan promosi digital.

QR atau Quick Response bekerja dengan membuat barcode yang dapat dibaca oleh kamera ponsel kemudian menghasilkan efek visual. Namun, Marked Based AR ini punya kelemahan karena hanya bisa diakses menggunakan kamera ponsel dan tablet.

Selain itu, pengguna juga perlu memiliki aplikasi tambahan untuk bisa menikmati pengalaman AR ini. Bagi sebagian pengguna mungkin tidak terlalu menyukai karena prosesnya panjang dan ribet.

Markerless Augmented Reality

Teknologi Markerless AR tidak menggunakan pengenalan gambar untuk menampilkan efek visual. Markerless AR menggunakan kamera ponsel, akselerometer, dan software pendeteksi lokasi untuk mengumpulkan informasi posisi user.

Untuk menganalisa lingkup dari dunia nyatanya menggunakan algoritma SLAM atau simultaneous localization and mapping. Rumit ya, tetapi Markerless AR ini sudah memberikan bukti nyata dalam mempermudah kegiatan sehari-hari.

Baca juga : Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ): Manfaat dan Tantangannya

Teknologi Untuk Augmented Reality

Secara sederhana, AR menggabungkan 3 komponen yaitu kombinasi dunia digital dengan dunia nyata, interaksi secara real-time, dan identifikasi objek nyata maupun virtual. Nah, untuk menghasilkan penggabungan tersebut dibutuhkan beragam teknologi penunjang.

AR membutuhkan sensor pendeteksi lokasi, model 3 dimensi, sistem intelligent interaction, data multimedia, pelacakan, dan lain sebagainya.

Perbedaan AR dan VR

AR dan VR sama-sama menggabungkan dunia digital dengan dunia nyata. Namun, keduanya memiliki perbedaan dari beberapa aspek berikut.

Pengalaman yang dihadirkan

Pengalaman buatan yang dihadirkan oleh teknologi virtual reality sangat imersif sehingga batasan dunia virtual dengan dunia nyata seolah-olah melebur. Teknologi VR menghadirkan pengalaman user di realitas baru dalam dunia virtual.

Sedangkan teknologi AR hanya menghadirkan efek virtual dalam pada lingkup dunia nyata. Teknologi AR memang lebih fokus dengan overlay informasi digital untuk mengoptimalkan pengalaman pengguna di dunia nyata.

Secara sederhana, AR meningkatkan pengalaman di dunia nyata dengan efek virtual dan VR menciptakan dunia virtual baru.

Cara penggabungan realitas

Perbedaan lainnya ada pada cara kerja teknologi virtual ini dalam menggabungkan realitas. VR menggabungkan realitas yang lebih nyata sehingga dapat menghadirkan dunia virtual baru. AR hanya menambah unsur digital pada realitas nyata.

Proyeksi data

Pada teknologi virtual reality (VR) membuat realitas virtual mengandalkan stimulus sensorik. Setiap gerakan yang dilakukan user di dunia nyata akan berdampak pada realitas virtual yang dilihatnya.

Sedangkan augmented reality (AR) menggunakan perangkat pendeteksi khusus seperti kamera. Kemudian, data yang dikumpulkan akan ditambahkan dengan grafis, audio atau video.

Perangkat yang digunakan

Perbedaan lainnya adalah pada penggunaan perangkat untuk menikmati pengalaman VR atau AR. Teknologi VR dapat dinikmati dengan piranti khusus yaitu headset VR. Melalui headset tersebut, kamu akan mendapatkan stimulan dari sisi visual dan juga audio.

Pada teknologi AR menggunakan perangkat yang lebih sederhana. Kamu bisa menikmati AR dengan smartphone yang sudah memiliki aplikasi AR.

Contoh Penerapan Virtual Reality (VR)

Penerapan VR sudah banyak di berbagai lini kehidupan. Teknologi virtual reality dapat ditemukan pada beberapa contoh berikut.

Game

VR menjadi inovasi baru di dunia hiburan dengan menghadirkan game virtual reality. Ada sejumlah konsol game yang dilengkapi dengan VR untuk pengalaman baru bagi pengguna. Untuk menikmati game ini, headset VR menjadi perangkat utama yang diperlukan.

Kamu juga membutuhkan game yang dibangun dengan virtual reality. Saat ini, banyak perusahaan game yang menawarkan pengalaman baru tersebut.

VRSE

VRSE merupakan salah satu contoh penerapan teknologi virtual reality. Dengan VRSE, kamu bisa melihat video dengan sudut 360 derajat.

Industri otomotif

Penggunaan teknologi VR kerap dijumpai di industri otomotif. Teknologi ini dapat membantu memudahkan teknisi untuk membuat desain atau bentuk kendaraan sebelum merancang prototipe.

Dengan VR, pengembang bisa merancang desain motor atau mobil dengan lebih hemat biaya dibanding membuat prototipe. Contohnya perusahaan otomotif dunia seperti BWM dan Jaguar Land Rover.

Pelatihan

Teknologi VR juga digunakan untuk pelatihan di kepolisian dan militer. Virtual Reality dapat melatih para anggota dengan simulasi untuk menghadapi suatu peristiwa yang mungkin terjadi. Teknologi VR untuk latihan ini biasanya dilengkapi dengan stimulus visual, sensorik, dan auditori.

Contoh Penerapan Augmented Reality (AR)

Teknologi AR sudah diaplikasikan ke berbagai produk. Berikut beberapa contoh aplikasi AR di dunia nyata.

Google Translate

Kamu pernah menggunakan Google Translate untuk menerjemahkan bahasa? Untuk menerjemahkan suatu kalimat biasanya pengguna mengetik kalimat di kolom yang tersedia.

Saat ini, Google Translate sudah berkembang dengan fitur terjemahan menggunakan kamera. Fitur tersebut menggunakan teknologi augmented reality (AR)

Kamu hanya perlu mengarahkan kamera ponsel ke tulisan yang ingin diterjemahkan. Google Translate akan memproses data yang dikumpulkan dari kamera tersebut untuk selanjutnya diterjemahkan. Praktis kan?

Game

Penerapan teknologi AR sudah sangat banyak di industri game. Salah satu yang paling terkenal adalah game Pokemon Go. Game ini menggunakan AR untuk mengumpulkan Pokemon yang terdeteksi dari kamera ponsel.

Game buatan Niantic ini juga melacak keberadaan pemain dengan hasilnya berupa peta atau map. Apabila kamu sampai di titik tertentu, game ini akan mendeteksi lokasi Pokemon di dunia nyata. Padahal, di dunia nyata tidak ada Pokemon atau apa pun untuk diambil.

Selain Pokemon Go, ada sejumlah game AR yang cukup banyak diminati. Kamu bisa menikmati pengalaman AR dengan beberapa game seperti Kings of Pool, Knightfall AR, Ingress Prime, dan lainnya.

Industri hiburan

Teknologi AR juga kerap diimplementasikan pada industri hiburan. Contohnya, penggunaan AR saat peluncuran film atau konser musik. Dengan teknologi AR memungkinkan untuk bisa menampilkan tokoh secara virtual yang sebenarnya tidak bisa ditampilkan secara nyata.

Pemasaran dan penjualan

Augmented Reality (AR) juga diterapkan untuk pemasaran dan penjualan. Teknologi ini memberikan pengalaman belanja yang lebih menyenangkan. Misalnya, aplikasi AR untuk peraga produk yang bisa membantu konsumen mencoba produk secara virtual.

Itulah ulasan bermanfaat Hhisj.org mengenai perbedaan AR dan VR beserta penerapannya di kehidupan sehari-hari. Penggunaan teknologi AR maupun VR diprediksi terus melonjak dengan tren Metaverse yang terus berkembang.

Baca juga : Apa Bedanya Software Open-source dan Closed-source?